Langsung ke konten utama

Bagaimana cara mengingatkan yang tepat?

Mengingatkan orang dengan berbagai karakter agaknya adalah hal yang rumit untuk dilakukan. Sepertinya kita kudu
punya trik untuk mengingatkan atau kita yang belum siap mengingatkan? Bahkan kita tidak siap diingatkan? Ya salah satunya.. maka, yang bisa dilakukan adalah sak dermo mengingatkan, setingkat mampu kita, jika orang yang diingatkan malah marah, emosi, tidak mau menyapa kita, bahkan tidak mau merubah tabiatnya itu semata semua adalah kehendak-Nya. Kita hanya sak dermo menjalani dan untuk pembelajaran kita. Pembelajarannya di mana? Belajar mengatur strategi, cara, langkah-langkah dalam mengingatkan orang, butuh proses yang sangat panjang untuk orang dengan tingkat kemarahan sangat tinggi atau tingkat emosi tinggi, kita jika tidak siap dan tidak belajar cuek, kitalah yang nggak kuat. Maka harus belajar bener-bener ikhlas, setelah kita ingatkan, pasrahkan semua pada-Nya, biar Tuhan yang memproses. Nggak perlu terlarut-larut tidak enak, kepikiran yang terlalu, ingat, orang seperti itu nggak perlu dipikir dalam-dalam, dia saja belum tentu memikirkan nasibnya sendiri, bagaimana tidak? Ia saja tidak mau merubah dirinya, mengapa kita repot-repot merubahnya? Biarkan Tuhan yang bergerak. Ini adalah pikiran terjahat saya setelah melalui itu semua. Untuk apa? Untuk meredam pikiran over thinking saya yang kalau dituruti bisa berdampak pada kesehatan hati dan pikiran, merusak segala hal di sekitar saya. Belajar cuek, pasrah, ikhlas. Jadilah orang yang kalau dibenci cuek, tidak disapa tetap tatag menghadapi, tidak digugu tetap sabar, tidak disukai tetap menyukai. Karena hanya karena-Nya lah kita bisa. 

Sehingga saya pun teringat oleh Mbah Kyai Munawar yang dibenci oleh seluruh teman-temannya di DPR karena ketegasannya dan berani pada jalurnya yang benar. Itu adalah harga sebuah resiko. Jelas saya tidak bisa menyamai Beliau, namun belajar dari Beliau, tetap santai dan rilex menghadapi segala macam problema. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuatkan Dirimu!

Kita lemah karena dari 'lemah' Tanah itu berilmu, ia menumbuhkan pepohonan dan mengokohkan para penghuni tanah Kita seharusnya berilmu karena sejatinya tanah adalah tempat berpijak kita yang kuat Maka kita bukan lemah sebenarnya kita mampu dan kuat menghadapi detik demi detik berganti hari minggu bahkan sekarang Terimakasih karena badan ini telah kuat menjalani lika liku hidup Yakini kita tidak sendiri, Ia ada Pun teman yang peduli sudah lebih dari cukup Tidak ada alasan untuk menjadi lemah dan lelah Hidup terus melangkah Menuju muara bersama Sang pemberi arah Maka lihatlah 204 pasang mata  Mengarah pada kita  Merekalah para kader generasi Romo Maka, kuatlah! 

Menjuntai Kata, Detik Bertaut.

Keluarga adalah membongkar malam menapak angkasa. Keluarga adalah melirik bulan di langit malam. Keluarga adalah merajut bilangan menanggalkan alasan.  Makam adalah tanah pijakan bertabur sajak. Dinding adalah rambatan gelora nafas merangkai warna kenangan.  Mencintai. Tatkala ombak beraromakan tanah hujan, berpadu melayang bak deburan oasis. Mencintai; kristal senja menjelma jiwa penghuninya.  Bayangan; desiran laras kepedihan di ambang keabadian, terasa hening berdentingan.  At kelas menulis.  Kamis, 24 Desember 2020

Sebuah Cerita Pengalaman

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakaatuh Bismillahirrahmanirrohim Yth ketua stt pomosda, kepala sekolah smp dan sma pomosda beserta manajemen dan para asatidz yang berbahagia sekaligus yang kami sayangi santri pomosda dari sd-smp-sma dan mahasiswa stt  Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat dzat Allah asmanya yang telah memberikan kita limpahan serta berkahnya kepada kita semua sehingga pada pagi yang cerah ini kita dapat melaksanakan upacara rutin setiap bulan pada tanggal 17 dalam keadaan sehat wal afiat Sholawat serta salam selalu kita haturkan kepada baginda nabi muhammad saw dan juga para penerusnya Guru Wasithah yang keberadaannya selalu berada di tengah tengah kita yang tidak bosan tidak waleh membimbing kita semoga kita semuanya mendapatkan berberan berkah sawab dan pangestuNya. Aamiin..  Dan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami, khususnya saya karena bisa berdiri di sini di depan teman-teman semua, dengan keadaan yang lumayan ...