SD POMOSDA. Ya, sebuah sekolah dasar di
daerah yang bisa dibilang pelosok tapi juga bisa dibilang cukup modern. Dekat
dengan Pasar Warujayeng, toko-toko dan jalanan yang ramai, menandakan kehidupan
masyarakat urban. Kami berada di desa Tanjunganom, Nganjuk. Sebuah tempat yang dikenal
dengan POMOSDA. Coba search saja
POMOSDA di internet, banyak sekali di sana bermunculan foto dan artikel-artikel
terkait kami. Oke, kali ini hanya akan membahas tentang SD POMOSDA itu sendiri,
kami berdiri pada tahun 2018, kakak-kakak kami ada SMP POMOSDA, SMA POMOSDA,
dan STT POMOSDA. Kami adalah anak ragil di dalam naungan pendidikan POMOSDA,
entah jika ke depan ada TK POMOSDA, nggak menutup kemungkinan, bukan? Doakan
saja...
Sedikit saja akan diceritakan terkait
SD POMOSDA, kenapa berdiri? Dan apa beda kami dari yang lain? Banyak sekali
sekolah yang berlokasi saling berdekatan dengan SD POMOSDA, di Kecamatan kami
saja, Kecamatan Tanjunganom terdapat 68 Sekolah dasar baik negeri maupun
swasta. Kok ya masih saja nambah-nambahi sekolah dasar? Belum yang Madrasah
Ibtidaiyah, lokasi juga dekat dengan kami.
Bagi kami, para guru dan staf yang
bernaung di SD POMOSDA, sekolah kami adalah sebuah kecerahan, hari yang cerah
bermula di sini, harapan, anak-anak yang memberikan warna, anak-anak yang entah
dari mana asal keceriaan itu, mereka identik dengan raut wajah bahagia itu,
bagaimana mungkin kami tidak jatuh cinta dengan mereka? Tingkah mereka itu dan
cerita mereka sesaat mereka turun dari mobil antar jemput, ya kami memang menambahkan fasilitas antar
jemput, hingga kini ada 3 armada antar jemput yang berangkat, balik cerita di
awal, saat mereka turun dari mobil, bertemu bu guru langsung berlarian dan
kadang berebut untuk menceritakan apa yang terjadi di rumah.
Nah, begini kiranya cerita dari salah
satu anak “Dzah, kucingku ada banyak lho... kemarin aku bikinkan baju kucing
dari kaos kaki bekas, trus dzah, gak boleh dilepas dzah bajunya, masio mereka gatelen trus kaki e nyoba nggaruk
i badan e, tetep ae ndak boleh dilepas dzah, jadi aku aja yang garukin
badan kucingnya.. hehehe” tutur Ilma, salah seorang siswa SD POMOSDA dan sontak
kami pun tertawa terbahak-bahak.. mereka juga menceritakan apa yang terjadi di
mobil atau cerita-cerita lain yang lucu sekali, kadang juga tak jarang saat
bercerita salah satu dari mereka punya cerita menyedihkan, raut wajahnya
menunjukkan kalau ia sedih tapi teman-teman yang lain malah menghibur teman
mereka tadi yang bercerita sedih, jadi, senyuman itu merekah kembali dan mereka
siap untuk memulai hari dengan belajar bersama-sama!
Kami pun saat istirahat berlangsung juga
membuka posko pengaduan, hehe istilahnya kok posko pengaduan? Kayak di kantor
polisi saja.. salah satu ustadzah (kami di sekolah membiasakan anak-anak
memanggil Bapak/Ibu guru mereka dengan Ustadz/Ustadzah) memiliki insiatif untuk
duduk dekat pintu masuk kantor, ketika itu saya ada di ruangan Ustad/Ustadzah,
saya tidak mengira jika guru tadi sengaja duduk di dekat pintu untuk membuka
posko atau apapun itu, saat ada anak masuk ke kantor, anak-anak itu langsung
mengantri dan cerita, misal, saat di kelas terjadi hal yang kurang menyenangkan
atau ada percecokan di antara mereka guru-guru berusaha untuk melayani dan
mendengarkan cerita mereka satu persatu dan menanggapi bahkan mencarikan solusi
dengan bertanya ke pada mereka, solusi yang ada adalah solusi yang ke luar dari
pemikiran mereka. Dan setelah selesai waktu istirahat, guru-guru kembali ke kelas
bersama anak-anak mereka melanjutkan kegiatan belajar selanjutnya yakni belajar
mengaji atau TPQ.
Sepulang sekolah saya pun penasaran dan bertanya ke pada Ustadzah Ida terkait kegiatannya saat istirahat tadi. Beliau berkisah anak-anak itu membutuhkan pendampingan, saat istirahat adalah saat yang rentan di mana perkelahian atau bahkan bullying terjadi, waktu istirahat ini adalah waktu emas di mana kita sebagai dewasa memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan mereka, ini saatnya kita masuk ke dunia mereka dan mengerti ada apa dibalik perilaku mereka yang kadang kita masih saja salah mengartikan mereka anak nakal atau lain-lain. Juga, jam istirahat adalah jam rilex di mana mereka memiliki hormon kebahagiaan melepas lelah sesaat sebelumnya belajar di kelas, saat istirahat juga waktu yang pas untuk memberikan nasihat santai sambil mengobrol.
Komentar
Posting Komentar